Isu Kritis Tentang Teknologi Pembelajaran yang Mengikuti Jaman

isu-kritis-tentang-teknologi-pembelajaran-yang-mengikuti-jaman
Opini Haris 2020-03-27 23:53:56

Sinergimas - Diawali dengan membahas interaksi mahasiswa dengan sumber belajar, kemudian mengenai teknologi pembelajaran yang mengikuti jaman dan diakhiri Teknik-teknik pembelajaran jarak jauh (Online Learning). 

Dari pembahasan tulisan sebelumnya Pemikiran Mengenai Pencapaian Visi Institut Teknologi PLN hal utama kegiatan institusi kita terkait Tridharma Perguruan Tinggi adalah pendidikan disamping penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, inti pendidikan kita adalah pembelajaran. maka yang utama adalah bagaimana mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, menilai, dan mengevaluasi melalui sistem pembelajaran dengan teknologi yang sesuai zaman sehingga menghasilkan kompetensi lulusan menjadi lebih berkualitas.

Kualitas berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran suatu mata kuliah tertentu yang merupakan sub-sistem dari sistem kurikulum. tujuannya yaitu agar terjadi perubahan signifikan berupa peningkatan kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik pada setiap mahasiswa. Tujuan ini dicapai melalui suatu proses pembelajaran yang dituangkan ke dalam capaian pembelajaran. Pada proses pembelajaran diharapkan terjadinya aktivitas belajar efektif melalui  interaksi mahasiswa dengan berbagai sumber belajar yaitu: Dosen, materi matakuliah, dan sesama rekan mahasiswa.

Dosen berperan sebagai fasilitator, mediator, pengajar, assessor, evaluator, terutama sebagai perencana skenario pembelajaran agar aktivitas belajar mahasiswa berlangsung aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dan sebagai pengembang berbagai media belajar agar informasi pengetahuan dapat diakses melalui berbagai jalur komunikasi menjadi mudah dan sesuai dengan karakter mahasiswa.   

Materi matakuliah dapat berbentuk tertulis dalam media buku dan lembar transparan OHP, Untuk jenis teks, suara, visual, audio-visual yang disimpan dalam media penyimpanan digital dari dahulu sampai sekarang berupa: kaset, floppydisk, harddisk, flashdisk, SD Card, dengan perkembangan teknologi informasi kearah kecerdasan buatan dalam bentuk Augmented Reality, Virtual Realty menggunakan Barcode, QR-Code, NFC/e-Card/RFId Card.

Bahkan melalui metode dalam  Computer Vision bisa menyimpan informasi didalam Image atau Object Recognition, menyembunyikan pesan didalam gambar seperti Steganografi dan Stereogram serta informasi lain dalam jumlah besar  “Big data baik statis “Dataset”, maupun dinamis yang dapat dibaca melalui berbagai peralatan sensor baik analog atau digital. materi berupa Software, Hardware, Brainware, data ataupun informasi, prosedur,metode dan algoritma.  

Selain itu materi dapat berbentuk fisik berupa: peralatan mekanis, elektrik; berbagai benda padat, cair, dan gas yang berada dalam ruangan atau di luar ruangan, baik lingkungan buatan atau lingkungan alami. Pilihan materi yang beragam tersebut dapat disesuaikan dengan karakter mahasiswa yang beragam sehingga Dosen dapat berinovasi mengembangkan berbagai bahan ajar. Hal yang juga harus diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar adalah karakteristik matakuliah apakah penuh dengan teks, tabel, rumus, gambar, audio, visual dan animasi.

Interaksi ketiga dengan sesama rekan. ini interaksi yang lebih luwes, mahasiswa lebih terbuka dan leluasa mengembangkan aktivitas belajar bersama. Mereka dapat saling belajar biasa tanpa rasa sungkan dibanding komunikasi dengan Dosen. Melalui interaksi ini Dosen dapat mengembangkan strategi pembelajaran secara kolaboratif, bersaing sehat antar kelompok. Sehingga Dosen dapat berkreasi dan berinovasi memberi instruksi belajar secara berkelompok.

Dari beragam interaksi tersebut diatas, mahasiswalah yang aktif belajar dan menjadi pusatnya. Berdasarkan hal tersebut mengapa paradigma pendidikan berpusat pada mahasiswa melalui pembelajaran aktif, hal ini didukung baik secara teoretis, melalui peraturan pendidikan dan peraturan DIKTI khususnya, dan secara faktual dengan kenyatan yang dirasakan banyak orangtua yang memiliki dua anak atau lebih. Biasanya memperlakukan setiap anak secara berbeda. Demikian pula didalam strategi pembelajaran baik interaksi langsung berupa tatap muka atau pendidikan jarak jauh (PJJ) atau interaksi tidak langsung melalui surat, email,  perlu memperhatikan karakteristik mahasiswa.

Ada karakteristik belajar cenderung senang membaca jika diberikan tugas membaca didalam kelas kemudian ditanya dosen maka mahasiswa ini cenderung dapat menjawab dengan baik. Ada yang lebih senang mendengar. Ini yang cocok dengan pembelajaran pasif dimana dosen aktif ceramah biasanya mahasiswa ini mudah mengingat apa yang dijelaskan Dosen, sehingga ketika dosen bertanya mahasiswa ini cenderung dapat menjawab dengan baik dan dikatakan anak pintar. Dan ada yang lebih senang melihat tipe visual seperti gambar, ada yang audio-visual, ada yang dengan peragaan adegan fisik atau simulasi dan beragam lainnya.

Oleh karena itu Dosen mengapa harus kreatif dan inovatif mengembangkan bahan ajar berupa modul, Book Chapter, Diktat, dan menggunakan media lain dengan perbaikan setiap semester atau tahunnya melalui penelitian untuk pendidikan pembelajaran selain penelitian untuk pengembangan ilmu dan penelitian untuk pengabdian kepada masyarakat. Dengan berbagai penelitian itu dimungkinkan menjadi buku ajar yang lebih lengkap bahkan menjadi referensi.

Ada kekeliruan sebagian dosen atau pengajar dalam menilai karater awal mahasiswa yaitu mahasiswa dianggap gelas kosong yang perlu diisi dengan ditransfernya ilmu pengetahuan Dosen, mahasiswa adalah bahan baku yang akan dibentuk menjadi produk Sarjana!. Sadarlah rekan-rekan Dosen yang masih berpikir demikian. Mahasiswa berasal dari siswa SMA atau SMK yang sudah belajar dan dipersiapkan untuk dapat melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga sudah memiliki kompetensi, minat dan bakat awal. Sehingga Dosen dapat membantu mengembangkan potensi, minat dan bakat awal tersebut agar berkembang lebih efektif.

Dan mahasiswa bukanlah bahan mentah, dia seorang manusia yang memiliki kemampuan dan kompetensi awal, akal untuk berpikir, perasaan serta hati sehingga mereka belajar. Mereka bukan diproses dipabrik untuk menjadi barang jadi, bukan di Bank seperti uang yang dapat ditransfer, namun mereka belajar diperguruan tinggi untuk mentransformasikan atau mengkonstruksi pengetahuan menjadi lebih bermakna!.

Dari bentuk interaksi mahasiswa dengan sumber belajar ini kita dapat mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, menilai, mengevaluasi pembelajaran menjadi suatu teknologi pembelajaran. Bagaimana teknologi pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman.

 

Penulis : Darma Rusjdi,ST,. M.Kom,.

Komentar

Belum ada komentar

Tulis Komentar Anda

Silahkan login terlebih dahulu

Berita Lainnya

Pengabdian Masyarakat Mutho 2020-03-10 11:00:02

Penanandatanganan Kontrak Penelitian dan PkM STT-PLN Tahun 2019

Sebagai lanjutan rangkaian kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dalam lingkup internal STT-PLN, LPPM STT-PLN menyelenggarakan penandatanganan kontrak Penelitian dan…

Pengabdian Masyarakat Andi Junaidi 2020-08-03 17:29:26

Kegiatan PkM: Pelatihan Robotic System Di Pondok Pesantren Ashiddiqiyah2 Batu Ceper Tangerang Banten

Perkembangan pendidikan pesantren ditengah kemajuan teknologi dan informasi dapat memberikan warna terhadap keberadaan pondok pesantren di Indonesia yang dinilai…

Berita Terkini Riki Ruli A. Siregar 2020-07-26 16:08:29

Tantangan dan Masa Depan Infrastuktur Ketenagalistrikan di Era New Normal

Webinar Series dengan Tema: Tantangan dan Masa Depan Infrastuktur Ketenagalistrikan di Era New Normal

Kamis, 30 Juli 2020, Jam. 09.00 -12.00 (Zoom)

BERITA TERKINI Dine 2020-10-26 10:44:34

Revitaliasasi Website MAN 12 Jakarta Sebagai Media Informasi Digital Kepada Masyarakat

Salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang rutin dilakukan oleh Institut Teknologi PLN adalah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Pada September 2019…